https://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/issue/feedAgrica Ekstensia2025-03-03T02:29:51+00:00Yenny Laura Komala Dewi Butar-butar, SP., MP.agricaekstensia@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Agrica Ekstensia dengan nomor registrasi p ISSN 1978 - 5054 dan e ISSN 2715-9493 adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, Indonesia. Jurnal Agrica Ekstensia menyajikan artikel ilmiah dari hasil penelitian maupun studi pustaka. Jurnal ilmiah ini adalah sebagai sarana/media bagi dosen, peneliti/ilmuwan, dan praktisi dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan di bidang penyuluhan pertanian, Budidaya Pertanian, Pengolahan Hasil, Agribisnis dan pemberdayaan masyarakat. Jurnal Agrica Ekstensia terbit dua kali dalam setahun yaitu pada Bulan Juni dan Bulan Desember. </p>https://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/article/view/202RESPON PETERNAK TERHADAP SISTEM KANDANG PANGGUNG DALAM PEMELIHARAAN KAMBING DI DESA MEDANI KECAMATAN CLUWAK KABUPATEN PATI2025-02-28T00:06:14+00:00Temy Indrayantitemy_22@yahoo.comEko Wihantotemy_22@yahoo.comAsih Farmiatemy_22@yahoo.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon peternak terhadap penyuluhan pemeliharaan kambing dengan sistem kandang panggung dan faktor-faktor respon yang berpengaruh. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 di Desa Medani Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati. Sampel yang digunakan sejumlah 33 peternak dengan metode purposive sampling dengan kriteria peternak yang belum memiliki kandang kambing sistem panggung di Desa Medani. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan kuisioner, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan perilaku peternak sebesar 9,37 poin dalam pemeliharaan kambing dengan sistem kandang panggung setelah mendapatkan penyuluhan yang ditunjukkan dari nilai perilaku peternak pada pretest sebesar 26,15 termasuk kategori sedang dan pada posttest mengalami kenaikan menjadi 35,76 termasuk dalam kategori tinggi. Secara parsial faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku peternak dalam pemeliharaan kambing dengan sistem kandang panggung adalah variabel tingkat pendidikan dan aktivitas mengikuti pelatihan penyuluhan, sedangkan variabel umur, jumlah ternak, pengalaman beternak, luas kepemilikan lahan, dan tanggungan keluarga tidak berpengaruh signifikan.</p>2025-02-27T21:43:22+00:00Copyright (c) 2024 Temy Indrayantihttps://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/article/view/204STRATEGI OPTIMALISASI LAHAN SUBOPTIMAL DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN2025-02-28T00:06:14+00:00Fitria Yulianiestyasriyana@gmail.comHari Hermawanestyasriyana@gmail.comEsty Asriyana Suryanaestyasriyana@gmail.com<p>Dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut salah satunya adalah meningkatkan produksi beras. Produksi dapat ditingkatkan melalui kegiatan perluasan lahan pertanaman padi. Tetapi ketersediaan lahan terbatas dan alih fungsi lahan terus terjadi. Sementara itu lahan suboptimal memiliki potensi yang luas dan dapat digunakan sebagai lahan tanaman padi. Lahan rawa adalah lahan yang cocok untuk budidaya padi. Untuk memanfaatkan lahan rawa sebagai lahan budidaya tanaman padi, maka diperlukan strategi untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa dalam konteks peningkatan produksi dan meuwujudkan ketahanan pangan. Fokus utama dibahas mengenai strategi dan langkah-langkah taktis optimalisasi lahan rawa. Untuk telah dilakukan kajian secara literatur untuk menghasilkan strategi-strategi yang diperlukan. Adapun kesimpulan hasil kajian adalah sebagai berikut: a). Untukmeningkatkan produksi tanaman padi di lahan rawa dapat dilakukan dengan strategi, yaitu: perbaikan infrakstruktur, perbaikan kualitas tanah, penggunaan bibit padi yang toleran, pengendalian hama dan penyakit, dan kebijakan pemerintah; dan b). Langkah-langkah strategi taktis untuk mewujudkan terbangunnya ketahanan pangan melalui optimalisasi lahan rawa adalah sebagai berikut: penetapan Kawasan Sentra Produksi Pangan pada wilayah agroekosistem rawa, pengembangan industry pertanian berkelanjutan, pengembangan infrastruktur pendukung, pengembangan kelembagaan agribisnis, dan menarik investasi melalui pemberian insentif.</p>2025-02-27T22:05:18+00:00Copyright (c) 2024 Esty Asriyana Suryanahttps://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/article/view/219MOTIVASI PEKEBUN DALAM MENERAPKAN GOOD AGRICULTURE PRACTICES TANAMAN KOPI DI KECAMATAN PANEI KABUPATEN SIMALUNGUN PROVINSI SUMATERA UTARA2025-02-28T00:06:14+00:00Yeny Widianata Manurungyennylaura88@gmail.comSilvia Norayennylaura88@gmail.comYenny Laura Butarbutaryennylaura88@gmail.com<p>Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat motivasi pekebun dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motivasi pekebun dalam menerapkan Good Agriculture Practices pada tanaman kopi arabika. Pengkajian ini dilaksanakan pada April sampai dengan bulan Juni 2024. Metode pengumpulan data yaitu kuisioner, wawancara, dan observasi. Selanjutnya metode analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat motivasi pekebun dalam menerapkan GAP tanaman kopi arabika tergolong tinggi dengan persentase sebesar 81,04%. Selanjutnya hasil analisis regresi linier berganda faktor-faktor pendapatan (X1), pengalaman berusahatani (X2), pendidikan formal (X3), jumlah tanggungan keluarga (X4), peran penyuluh (X5), akses informasi (X6), dan ketersediaan sarana produksi (X7) berpengaruh signifikan terhadap motivasi pekebun dalam menerapkan GAP secara simultan. Akan tetapi, secara parsial faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi pekebun dalam menerapkan GAP adalah pengalaman berusahatani (X2), peran penyuluh (X5), akses informasi (X6), dan ketersediaan sarana produksi (X7). Sedangkan variabel bebas pendapatan (X1), pendidikan formal (X3), dan jumlah tanggungan (X4) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi ekonomi dan sosial (Y).</p>2025-02-27T23:14:09+00:00Copyright (c) 2024 Yenny Laura Butarbutarhttps://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/article/view/218EFEKTIVITAS TANAMAN LAMTORO VARIETAS TAHAN KUTU (Leucaena diversifolia) DAN VARIETAS GONG (Leucaena leucocephala ) TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA PENGGEREK PADA BUAH KOPI ARABIKA VARIETAS RASUNA 2025-02-28T00:06:14+00:00Aulimizan Alfikri Tambunanaulimizantambunan@gmail.comWindy Manullangmanullangwindy2017@gmail.comSakiahsakiah@gmail.co.id<p>Pengkajian ini dilakukan di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara pada bulan September 2022 sampai dengan Februari 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas penggunaan tanaman penaung tetap berjenis Lamtoro Varietas Tahan Kutu terhadap tingkat serangan hama PBKo dibandingkan jenis Varietas Gong. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Uji Sampel Independen t-test (Uji T) untuk melihat perbedaan antara rata-rata dua kelompok sampel yang independen. Adapun data yang diambil dan diuji yaitu jumlah buah terserang hama PBKo dengan kriteria bagian tengah yang berlubang hingga menembus biji bagian dalam dan jumlah pokok tanaman kopi yang terserang hama PBKo. Hasil penelitian menunjukan bahwa Lamtoro Varietas Tahan Kutu lebih efektif digunakan untuk mencegah buah terserang hama PBKo dan jumlah pokok terserang. Lamtoro Varietas Tahan Kutu mampu menekan jumlah hama PBKo pada tanaman kopi 4,49 kali lebih tinggi dibandingkan Lamtoro Varietas Gong.</p>2025-02-27T23:23:33+00:00Copyright (c) 2024 Windy Manullang, Aulimizan Alfikri Tambunan, Sakiahhttps://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/article/view/226EVALUASI PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK2025-02-28T00:06:14+00:00Nur Latifahnurlatifah_1510@student.uns.ac.idDwiningtyas Padmaningrumnurlatifah_1510@student.uns.ac.idEksa Rusdiyananurlatifah_1510@student.uns.ac.id<p>Di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah, terdapat dua desa yang telah melaksanakan pertanian padi organik, yaitu Desa Gentungan di Kecamatan Mojogedang dan Desa Karangpandan di Kecamatan Karangpandan. Keberadaan pertanian padi organik di kedua desa tersebut menarik untuk dikaji tentang kondisi-kondisi yang ada dan yang terjadi dalam mendukung penerapan pertanian padi organik. Tujuan dari pengkajian ini adalah evaluasi kondisi-kondisi pendukung dan yang terjadi pada penerapan pertanian padi organik di Desa Gentungan dan Desa Karangpandan. Untuk evaluasi digunakan evaluasi model Context, Input, Process, dan Product (CIPP). Data dikumpulkan dari 21 informan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen serta dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Validitas data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini ditinjau dari aspek context, Desa Gentungan lebih mendukung untuk penerapan pertanian organik dibandingkan Desa Karangpandan karena menjadikan pertanian padi organik sebagai pekerjaan utama dan memiliki kebijakan pendukung dari pemerintah kabupaten. Dari aspek Input, Desa Gentungan lebih mendukung karena sumber daya manusia, dana, sarana prasarana, dan organisasi pendukung dapat terpenuhi. Dari aspek Process, Desa Karangpandan lebih mendukung karena pada perlakuan pertanian organiknya lebih lengkap. Dari aspek Product, Desa Gentungan lebih mendukung karena produk dikemas dan dijual dalam kemasan berlabel. Sehingga secara garis besar pertanian padi organik di Desa Gentungan lebih mendukung dibandingkan di Desa Karangpandan.</p>2025-02-27T23:50:28+00:00Copyright (c) 2024 Nur Latifahhttps://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/article/view/223PEMANFAATAN TEKNOLOGI GIS PADA PROGRAM PENDAMPINGAN PERLUASAN AREAL TANAM PADI DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT2025-02-28T00:06:14+00:00Dedi Wahyudidedi.wahyudimsi@gmail.comAzis H Riyadidedi.wahyudimsi@gmail.comSamuel B. Butardedi.wahyudimsi@gmail.comAgus S. Sitinjakdedi.wahyudimsi@gmail.comBakti D Solindedi.wahyudimsi@gmail.com<p>Pelaporan Perluasan Areal Tanam (PAT) padi di Kabupaten Pakpak Bharat menghadapi permasalahan signifikan, di mana proses survei yang dilakukan secara acak di lapangan sering kali menghasilkan pelaporan data yang lambat dan tidak akurat. Selain itu, seringkali terjadi tumpang tindih dengan data luas baku sawah tadah hujan dari tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan teknologi Geographic Information System (GIS) dalam pelaporan data PAT padi sawah, khususnya pada kegiatan pendampingan Program Antisipasi Darurat Pangan di Kabupaten Pakpak Bharat. Metode yang digunakan adalah tracking menggunakan aplikasi Avenza Maps, dengan survei lapangan pada 17 titik koordinat yang merepresentasikan area sawah tadah hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi tracking sawah tadah hujan melalui pemanfatan teknologi GIS sebesar 100% dengan capaian PAT padi sawah sebesar 1.204%. Penerapan peta GIS melalui aplikasi Avenza Maps terbukti sangat bermanfaat dalam membantu memvisualisasikan data, meningkatkan akurasi dan akselerasi pelaporan perluasan areal tanam padi di Kabupaten Pakpak Bharat.</p>2025-02-27T23:59:03+00:00Copyright (c) 2024 Dedi Wahyudihttps://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/article/view/225IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU TANI DI KABUPATEN SUKOHARJO2025-02-28T08:23:20+00:00Siti Uswatun Khasanahsitiuswatunkh11@student.uns.ac.idDwiningtyas Padmaningrumsitiuswatunkh11@student.uns.ac.idEksa Rusdiyanasitiuswatunkh11@student.uns.ac.id<p>Kartu tani adalah sarana akses perbankan yang digunakan sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi sebagai solusi terkait permasalahan mahalnya harga pupuk. Pelaksanaan program kartu tani masih mengalami beberapa permasalahan sehingga menghambat pelaksanaan dan pencapaian tujuan program. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program kartu tani di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan penentuan lokasi penelitian secara purposive. Jumlah informan ditentukan secara purposive sebanyak 22 orang. Data dikumpulkan dengan observasi non partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian adalah sebagai berikut. Program kartu tani di Kabupaten Sukoharjo telah diimplementasikan sejak tahun 2018. Pelaksanaan program kartu tani di Kabupaten Sukoharjo melewati beberapa tahapan, yaitu: koordinasi, sosialisasi, pendaftaran, penyusunan RDKK, penerbitan dan pendistribusian kartu tani, penggunaan kartu tani oleh petani, dan verifikasi dan validasi kartu tani. Pihak-pihak yang terlibat dan memiliki peran tersendiri dalam pelaksanaan program kartu tani, yaitu pihak Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, penyuluh pertanian, kelompok tani, petani, kios pupuk lengkap, dan bank BRI. Evaluasi implementasi program kartu tani ditemukan adanya kekurangan, yaitu jumlah pupuk tidak sesuai dengan ajuan RDKK, keterlambatan datangnya pupuk, harga pupuk melebihi HET, petani tidak aktif mengumpulkan berkas penyusunan RDKK dan pengambilan kartu tani. Sedangkan implementasi yang sudah berjalan dengan baik, yaitu: jenis pupuk dan mutunya sesuai dengan kebutuhan; sumber daya manusia pihak dinas pertanian, penyuluh pertanian, KPL, dan pihak bank telah memberikan layanan yang baik untuk petani; dan komunikasi antar pihak sudah berjalan dengan baik.</p>2025-02-28T08:10:58+00:00Copyright (c) 2024 Siti Uswatun Khasanahhttps://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/article/view/230PENGARUH NAUNGAN TERHADAP KARAKTER MORFO-FISIOLOGI JAGUNG MANIS2025-02-28T08:48:54+00:00Cheppy Watidwiwantisulistyo@yahoo.comDwiwanti Sulistyowatidwiwantisulistyo@yahoo.comEndang Krisnawatidwiwantisulistyo@yahoo.comNeni Musyarofahdwiwantisulistyo@yahoo.comBayu Adiriantodwiwantisulistyo@yahoo.com<p>Jagung manis merupakan produk pangan strategis nasional yang berpotensi untuk dikembangkan, namun permasalahan kurangnya lahan garapan. Salah satu cara mengatasinya dengan menanam tanaman jagung sistem pertanaman berganda sebagai tanaman sela di bawah tegakan naungan, upaya ini dilakukan untuk mengefisiensikan pemanfaatan lahan dan meningkatkan produktivitas tanaman. Penelitian telah dilaksanakan pada Juli 2023 sampai November 2023 di Kebun Percobaan Pasir Kuda IPB, Dramaga, Bogor. Penelitian disusun dengan rancangan petak tersarang (Nested Design) dengan petak utama adalah naungan dan anak petak adalah 25 genotip jagung hibrida. Faktor naungan terdiri atas 4 taraf, yaitu 0%, 25%, 50%, dan 75%. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun, diameter batang, klorofil a dan b, karotenoid, total klorofil, kerapatan trikoma, panjang dan diameter tongkol, serta bobot tongkol dengan dan tanpa kelobot. Hasil yang diperoleh bahwa penggunaan naungan berpengaruh terhadap karakter morfologi tanaman dan fisiologi. Hasil tanaman jagung manis mengalami penurunan seiring dengan peningkatan persentase naungan. Tanaman jagung lebih toleran pada kondisi lahan dengan intensitas cahaya matahari penuh. Lima genotip jagung manis terbaik lebih toleran pada intensitas cahaya rendah yaitu genotip Eksotik, Paragon, Talenta, Golden Boy, dan F1 SM12-2 x T10-3.</p>2025-02-28T08:40:26+00:00Copyright (c) 2024 Dwiwanti Sulistyowatihttps://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/article/view/198PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI2025-03-03T02:29:51+00:00Yustina Sri Sulastrikurniaselekta@gmail.comSofinta Patricia Nazarakurniaselekta@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian pupuk organik cair berbahan air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2023. Lokasi penelitian di kebun percobaan Universitas Katolik Santo Thomas Medan Provinsi Sumatera Utara dengan ketinggian ± 32 m dpl. Penelitian telah menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama konsentrasi POC yang terdiri dari 4 taraf yaitu: K0 = 0 ml/L, K1 = 10 ml/L, K2 = 20 ml/L, dan K3 = 30 ml/L. Faktor kedua frekuensi pemberian POC yang terdiri dari 3 taraf yaitu: F1(sekali seminggu), F2 (dua kali seminggu), dan F3 (tiga kali seminggu). Kombinasi faktor perlakuan terdiri dari dua belas perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati, yaitu berat kering akar, berat kering tajuk, jumlah bintil akar, jumlah polong per sampel, berat kering biji per sampel, dan berat 100 biji kacang kedelai. Analisis yang digunakan adalah analisis sidik ragam dengan uji lanjutan uji Duncan pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kosentrasi POC berpengaruh terhadap berat kering akar, berat kering tajuk, jumlah bintil akar, dan jumlah polong per sampel, dengan nilai yang terbesar didapatkan pada perlakuan K3 (30 ml/L). Selanjutnya frekuensi pemberian POC berpengaruh terhadap berat kering per sampel dan bobot 100 biji, dengan nilai yang terbesar didapatkan pada perlakuan F3 (tiga kali seminggu). Interaksi antara faktor konsentrasi dan frekuensi pemberian POC tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati.</p>2025-03-03T02:17:45+00:00Copyright (c) 2024 Yustina Sri Sulastri