PEMANFAATAN JAMUR METHARIZIUM ANISOPLIAE BERASAL DARI ISOLAT BRONTISPA LONGISSIMA MENGENDALIKAN LARVA (ORYCTES RHINOCEROS) SECARA INVITRO
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui virulensi jamur entomopatogen Metharizium anisopliae isolat Brontispa longissima dengan konsentrasi yang berbeda untuk mengendalikan larva hama kumbang tanduk O. rhinoceros pada tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, USU pada Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Adapun perlakuannya sebagai berikut : M0 (Tanpa pemberian jamur), M1 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 20 gr x 100 -1 ml aqua pro injection), M2 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 40 gr x 100 -1 ml aqua pro injection), M3 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 60 gr x 100 -1 ml aqua pro injection.). Parameter yang diamati meliputi persentase mortalitas larva kumbang tanduk O. rhinoceros, jumlah kerapatan konidia M. anisopliae, gejala kematian larva O. rhinoceros secara visual, dan waktu kematian larva O. rhinoceros. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa persentase mortalitas larva hama O. rhinoceros terhadap perlakuan berbeda tidak nyata pada 1-5 Hari Setelah Aplikasi (HSA), berbeda nyata pada 6 Hari Setelah Aplikasi (HSA) dan berbeda sangat nyata pada 7-14 Hari Setelah Aplikasi (HSA). Persentase mortalitas larva Oryctes rhinoceros tertinggi terdapat pada perlakuan M1, M2 dan M3 sebesar 100% terlihat pada hari ke-13 dan ke-14 sedangkan persentase mortalitas terendah terdapat pada perlakuan M0 yaitu 24%, jumlah kerapatan konidia tertinggi terlihat pada jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 60 gr x 100-1 ml aqua pro injection dengan pengenceran 102 dengan kerapatan konidia sebanyak 6,05 x 108. Gejala kematian larva O. rhinoceros yang terinfeksi jamur M. anisopliae yaitu larva mengeras dan akan muncul koloni jamur berwarna hijau tua disekitar tubuh larva dan waktu yang dibutuhkan jamur M. anisopliae untuk menyebabkan kematian awal adalah 2 hari setelah aplikasi (HSA) yaitu pada perlakuan M2 dan M3. Setelah itu kematian 4 hari setelah aplikasi (HSA) pada perlakuan M1. Kedua Jamur Fusarium sp dan Trichophyton sp efektif dimanfaatkan sebagai pengendali serangan larva O. rhinoceros skala laboratorium/invitro.
References
Khairunnisa, S, Pinem, MI dan Zahara, F. 2014. Uji Efektifitas Nematoda Entomopatogen sebagai Pengendali Penggerek Pucuk Kelapa Sawit (Oryctes rhinoceros L.) (Coleoptera: Scarabaidae) Di Laboratorium. Agroekoteknologi. 2 (2): 607-620.
Manurung, EM, Tobing, MC, Lubis, L, Priwiratama, H. 2012. Efikasi Beberapa Formulasi Metarhizium anisopliae Terhadap Larva Oryctes rhinoceros L. (Coleoptera: Scarabaeidae) di Insektarium. Agroekoteknologi. 1 (1).
Salbiah, D., Laoh, J.H., dan Nurmayani. 2013. Uji Beberapa Dosis Beauveria bassiana vuillemin terhadap Larva Hama Kumbang Tanduk Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae) Pada Kelapa Sawit. Jurnal Ilmiah Sains Terapan. 4 (2): 137-142.
Fauzana, H, Sutikno, A, Salbiah, D. 2018. Population Fluctuation of Oryctes rhinoceros L. Beetle in Plant Oil Palm (Elaeis guineensis jacq.) Given.
Nuriyanti, DD, Widhiono, I, Suyanto, A. 2016. Faktor- Faktor Ekologis Yang Berpengaruh Terhadap Struktur Populasi Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros L.). Biosfera. 33(1)
Nasution, L, Bakti, D. 2018. Identification of Fungi Originated From Soil Polluted by Dichloro Diphenil Trichloroethane (DDT). International Conference on Agribussines, Food and Agro-Technology. Sci.205012021. Doi:10.1088/1755-315/205/1/012021.
Sihombing, RH, Oemry, S, Lubis, L. 2014. Uji Efektifitas beberapa Entomopatogen Pada Larva Oryctes Rhinoceros L. (Coleoptera:Scaraebidae) di Laboratorium. Agroekoteknologi. 2 (4): 1300-1309.
Nasution, L, Anggraeni, N, Siregar, AZ Nuraida. 2017. Patogenicity Aspergillus sp And Metarhizium anisopliae On Larva Of Oryctes rhinoceros On Palm Oil Plant (Elaeis guineensis Jacq) In Vitro. International Journal Of Trend In Research And Develovment. 4(4)
Marheni, Hasanuddin, Pinde dan Suziani, W. 2012. Patogenisitas Metarhizium anisopliae dan C. militalis Terhadap Penggerek Pucuk Kelapa Sawit. Agroteknologi. 32 (39)
Ou, SH. 1972. Rice Disease. Plant Phathology. The International Rice Institute. Los Banos, Philippines: p. 45
Nunilahwati, H. 2012. Eksplorasi Isolasi dan Seleksi Jamur Entomopatogen Plutella xylostella (Lepidoptera : Yponomeutidae) Pada Pertanaman Caisin (Brassica chinensis) di Sumatera Selatan. Jurnal HPT Tropika. 12 (9)
Erixon M, H., Oemry, Syahrial dan Zahra, F. 2015. Uji Efektifitas Suspensi Baculovirus oryctes dan Metarhizium anisopliae (Metch) Sorokin Terhadap Brontispa longissima Gestro. (Coleoptera: Chrysomelidae) di Laboratorium. Agroteknologi. 3 (1): 124-128
Mardiana, Y, Salbiah, D, Laoh, H. 2015. Penggunaan Beberapa Konsentrasi Beauveria bassiana Vuillemin Lokal Untuk Mengendalikan Maruca testulatis Geyer pada tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). JOM Faperta. 2(1): 22-32.
Bintang, AS, Wibowo, A, Harjaka, T. 2015. Genetic Diversity of Metarhizium anisopliae And Virulence toward Larvae Of Rhinoceros Beetle (Oryctes rhinoceros). Jurnal Perlindungan tanaman Indonesia. 19 (1): 12-18
Thalib, R, Fernando, R, Khodijah., Meidalima, D, Herlinda, S. 2013. Patogenisitas Isolat Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae Asal Tanah Lebak dan Pasang Surut Sumatera Selatan Untuk Agens Hayati Scirpophaga incertulas. Jurnal Hama dan Penyakit Tanaman Tropika. 13 (1):10-18
Humairoh, D, Hidayat, MT, Prayogo, Y. 2013. Pengaruh Kombinasi Jenis Jamur Entomopatogen Dengan Kerapatan Konidia Terhadap Intensitas Serangan Ulat Grayak. Lentera Berkala Ilmiah Biologi. 2(1): 19-23
Ulya, LN., Himawan, T, Mudjiono, G. 2016. Uji Patogenisitas Jamur Entomopatogen Metarhizium anisopliae (Moniliales: Moniliaceae) Terhadap Hama Uret Lepidiota stigma
Copyright (c) 2021 Lita Nasution; Abdul Rahman Cemda, Soni Isnaini, Muhammad Afrillah, Pindi Filsa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.