EFEKTIFITAS PENGGUNAAN NAUNGAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KOPI ROBUSTA

  • Windy Manullang Politeknik Pembangunan Pertanian Medan
Keywords: Perkecambahan, Naungan, Kopi Robusta

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi performa perkecambahan benih adalah faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh faktor lingkungan yaitu intensitas cahaya terhadap daya berkecambah dan perkembangan kecambah kopi robusta (Coffea canephora) untuk mengetahui intensitas naungan yang optimal untuk persemaian benih kopi. Penelitian ini dilakukan di lahan Teaching Factory Polbangtan Medan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial. Perlakuan penelitian adalah naungan dengan tingkat level yang berbeda-beda, yaitu N1 = Tanpa Naungan, N2 = Naungan paranet 75% dan N3 = Naungan 100 % (atap seng). Ulangan yang dilakukan adalah masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak 4 ulangan dengan 50 populasi/ulangan. Pengamatan yang dilakukan yaitu: Persentase perkecambahan (%), tinggi kecambah, panjang akar, lama hari berkecambah, persentase keseragaman pertumbuhan, dan indeks vigor. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa persentase perkecambahan (%), panjang akar, lama hari berkecambah, persentase keseragaman pertumbuhan, dan indeks vigor tertinggi pada perlakuan N3, dimana tinggi kecambah berbeda nyata pada setiap perlakuannya.

References

Rahardjo P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya

Pusat Data Dan Sistem Informasi. 2020. “Outook Kopi Komoditas Pertanian Subsektor Perkebunan). Jakarta : Kementerian Pertanian

Anteneh, Muradian, R and Ruben, R. 2015. Impact of multiple certification on smallholder coffee farmers’ livehoods :Evidence from southern Ethiopia. Research Gate

Arief, MC W, Tarigan, Tarigan, Saragih, R, Lubis, I dan Rahmadani, F. 2011. Panduan Sekolah Lapang Budidaya Kopi Konservasi, Berbagi Pengalaman dari Kabupaten Dairi Provinsi Sumatra Utara. Conservation International. akarta

Wayan, W. 2017. Zat Pengatur Tumbuh Giberelin dan Sitokinin. Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Univ.Udayana,Bali

Sutopo L. 2012. Teknologi Benih. Edisi Revisi. Rajawali Pers. Jakarta

Dishna, S. 2000. Water Klasrifikasi menggunakan Moringaoleifera. Gate Informasi Service, schborn, Jerman. http: //www.gtz.de/gate/gateid.afp.

Salisbury FB, Ross CW. 1995. Plant Physiologi 4th Edition. Bandung (ID): Penerbit ITB. 173 hal

Da Silva EAA, Toorop PE, Jaap Nijsse, B ewley JD, Hilhorst HWM. 2005. Eksogen Giberelin menghambat kopi (Coffea arabika cv.Rubi) benih berke cambah dan menyebabkan sel mati di embrio. J. Eks. Bot. 56:1029-1038

Da Silva, EAA. 2002. Perkecambahan Biji Kopi (Coffea arabia cv. Rubi): mekanisme dan regulasi. Disertasi. Wageningen: Universitas Pertanian.

Hilhorst HWM, Karssen CM. 1992. Benih dormansi dan APK- mina tion: Peran asam absisik dan giberelin dan pentingnya mutan hormon. Regulasi Pertumbuhan Tanaman. 11:225-238

Rena AB, Malavolta E, Rocha M, Yamada T. 1986. Cultur do cafeeiro - fatores que afetam a produtividade. Kentang, Piracicaba

Paulo, S. 2006. Bagaimana dan mengapa untuk mengukur dalam proses perkecambahan. Rev. Bot. 29 (1)

Published
2022-01-31
How to Cite
Manullang, W. (2022). EFEKTIFITAS PENGGUNAAN NAUNGAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KOPI ROBUSTA. Agrica Ekstensia, 15(2), 142-148. https://doi.org/10.55127/ae.v15i2.102